Laman

Jumat, 31 Desember 2010

CATATAN AKHIR TAHUN 2010

hah...

2010 merupakan tahun paling menakutkan dalam hidupku..

Kenapa? Karena pada akhir tahun 2009 orang yang (mungkin) aku cintai dikabarkan akan menikah pada tahun 2010. Tapi tahun 2010 tiggal hari ini dan hal itu tidak terbukti atau tepatnya belum terwujud bagi orang itu. Sedikit senang sih tapi..



2010 merupakan tahun paling menyeramkan dalam hidupku...

kenapa? Karena pada tahun ini aku dihadapkan pada sebuah kesalahpahaman yang menghancurkan pertemananku dengan beberapa sahabatku. Adanya kesalahpahaman pemikiran antara aku, seorang pria, dan teman2 sekelasku. Jujur itu sangat menyeramkan untukku. Mereka tak tau apa2 dan si pria itu salah mengartikan. Maka jadilah sebuah kesalahpahaman besar!

Fiuuhh... Biarlah yang mengetahui kebenarannya hanya aku, Tuhan, dan dua orang adikku. Jika ingin mengetahui kebenaran antara aku dan si pria itu maka tanyalah kedua adikku itu... Oia satu lagi.. AKU TIDAK PERNAH PACARAN DENGAN PRIA ITU! Aku tidak pernah meng-iyakan dia karena di hatiku masih ada seorang ikhwan.



Selain itu juga pada tahun ini banyak sekali wanita yang cemburu denganku ketika aku berbicara dan dekat dengan para pria. kekekeke...(apa aku menawan? apa aku cantik? apa kelebihanku sampai kalian cemburu padaku?)kekekeke... Hal ini sangat menyeramkan untukku.. hiiiii...*bergidik dengernya.



2010 merupakan tahun paling berat dalam hidupku..

Kenapa? Karena pada tahun ini aku harus menjalani hidupku sebagai seorang pemimpin sebuah bidang. Aku mencoba memadukan cara memimpin kedua seniorku tapi ternyata gagal. Hah... Aku tidak becus menjadi ketua!

Selain itu aku juga harus menjalani 2 mata kuliah yang cukup berat dan 22nya praktek lapangan semua!

Yang pertama bernama PPL. PPL itu praktek mengajar di sekolah selama 1 semester. Aku kebagian ngajar di Kelas X, XI IPS, dan XI IPA. Cukup berat dalam menjalaninya. Apalagi ketika harus mengajar di kelas XI IPS 2.. Aku harus menyiapkan tenaga lebih dalam menghadapi anak2. Untuk di kelas X.3, ya aku akui anak2nya baik2 tapi mereka sangat kritis hingga membuat aku harus browsing, dowload bahan untuk mengajar tiap minggu'a.(Untung ada smart..kekeke) Dan di kelas ini juga aku hampir dibuat kewalahan dengan keaktivan anak2 dikelas, karena aku belum selesai menjelaskan mereka sudah pada angkat tangan untuk bertanya, yang satu belum dijawab yang lain udah nanya lagi. Tapi salut dengan kelas ini. Manja tapi kritis. Like this class..kekekekeke...

Terus IPA 3 yang ini campuran kelas X.3 dan IPS 2.. Meskipun banyak malaikat bertaburan disini. Sangat nyaman mengajar di kelas ini. Awalnya agak takut tapi melihat respon anak2nya yang antusias jadi senang dengan kelas ini. Mereka kritis2 dan lebih bisa diatur daripada IPS 2.. Yah bisa di bilang IPS 2 itu kelas devil, sedangkan IPA 3 itu kelas angel. Senang mengajar di kelas kalian.

Sebelum PPL ada praktek yang namanya KKL. Ini praktek paling ngabisin uang! Gimana nggak? Bayarnya aja 1.600.000. Belum termasuk uang jajan, uang beli barang2 yang harus dibawa dll. KKL ke LOmbok! pengalaman terunik karena merasakan yang "unik". Mendengar anjing menggonggong tengah malem di depan kamar! Terus paginya salah satu dosen mengatakan, "Kalau ada anjing menggonggong tengah malem itu biasanya ada penampakan." Entah itu hanya perasaanku saja atau emang bener tapi ketika anjing itu menggonggong pada malam itu aku melihat sesuatu berwarna putih di depan kamar mandi. Aku menganggapnya itu hanya sebuah mimpi buruk karena saat itu aku sedang lelah.

Selain dua praktek besar itu yang cukup membuat lelah hidupku ditahun 2010 adalah sebuah kenyataan pahit yang aku dengar dari orang yang (mungkin) aku cintai. Hal ini berawal ketika aku chating dengan dia dan sahabatnya. Sampai akhirnya aku bertemu atau lebih tepatnya janjian dengan mereka berdua di sebuah rumah makan cepat saji di salah satu toko buku besar di Jakarta. Tentu saja aku tidak sendiri. Aku ditemani oleh sahabatku tapi dia duduk di belakang kami. Mana kuat aku sendirian jika kabar yang aku terima itu adalah kabar buruk. Dan ternyata benar! Kabar itu adalah kabar buruk! Dia mengaku kepadaku bahwa dia akan menikah dengan orang pilihannya. Dan saat itu bagai ada sebuah petir menyambar telingaku. Aku shock ketika mendengar langsung dari mulutnya!



2010 merupakan tahun paling membahagiakan dalam hidupku..

Kenapa? Karena aku mendapatkan keponakan baru bernama Latifa Adelia. Lucu dan menurutku Tifa itu bukan bayi cantik tapi bayi tampan! kekekekeke..*ditabok sama mama-papa'a..



2010 merupakan tahun tergila dalam hidupku..

Kenapa? Karena aku terkena virus K-POP & K-Drama dari 3 temanku. Awalnya aku gak ngerti tuh sama yang nama'a K-POP tapi berhubung tiap hari temenku yang bernama Wintarsih dan Irin cerita soal K-POP.. Rain, KIm apa gituh... Karena aku merasa bego jadi aku mulai nyari2 deh tuh yang namanya artikel mengenai K-POP. Dan awalnya aku cuma suka sama CN. Blue. Terus temen aku Chaki dan Irin ngomongin SUJU dan aku penasaran. Eh.. Sekarang aku malah kegandrungan sama SUJU dan drama2 Korea!

Tiap jam 4 sore aku udah mantengin tipi cuman buat nonton drama Korea. Pokoknya jam 2-6 sore gak boleh ada yang gangguin aku nonton drama Korea.

Dan mungkin sekarang aku akan suka juga dengan boyband bernama SS501 karena direkomendasikan oleh muridku. kekekeke...



hah... Inilah catatanku selama tahun 2010. Lebig banyak pahitnya daripada senangnya. Maka aku simpulkan kalau tahun 2010 adalah tahun terberat dalam hidupku. Berat pikiran, berat tenaga, berat di ongkos juga. kekekeke.

Sabtu, 25 Desember 2010

LIBERAL SENIOR HIGH SCHOOL_part 1

Perkenalkan. Namaku Raia Maharddhika. Aku siswa grade X Liberal Senior High School. Sebuah sekolah yang berasaskan kebebasan dalam segala hal kecuali Seragam. Kalian boleh melakukan apa saja di sekolah ini dan tidak ada yang melarang. Pokoknya sebebas-bebasnya.
Seragam sekolah ini berbeda dari SMA kebanyakan di Jakarta, yups! Tiap harinya seragam kami berbeda-beda.
Berikut jadwal seragam kami:
• Senin
- wanita :Rok Mini Burberry dengan kemeja panjang putih+dasi dan blazer hitam.
- Pria :Celana panjang Burberry dengan kemeja putih+dasi dan jas hitam.
• Selasa- Rabu
- Wanita : Rok Mini Kotak2 Biru-Hitam dengan Kemeja Putih
- Pria :Celana panjang kotak2 Biru-Hitam dengan kemeja putih
• Kamis
semua siswa mengenakan Atasan Batik dengan bawahan Rok/Celana Hitam
• Jumat
- Wanita : Rok Panjang Burberry dengan Kemeja tangan panjang+kerudung bagi yang beragama Islam
- Pria : Celana Panjang Burberry dengan baju koko untuk yang beragama Islam, untuk yang non Islam menggunakan kemeja panjang.
Ya, itulah seragam sekolah kami. Unik memang.
Aku memiliki dua teman yang setia. Yups! Setia karena mereka teman2ku sejak kecil. Dua temanku bernama Risa dan Rara. Risa anak seorang pengusaha terkaya nomor 1 di Indonesia. Dia pintar, cantik, tinggi, dan putih. Dia sudah menjadi model cover majalah untuk remaja sejak kelas 2 SMP karena kecantikan dan otaknya yang luar biasa. Sedangkan Rara, dia anak seorang anggota dewan yang terhormat.(Paling kesal kalau ada yang demonstrasi. Katanya setiap ada yang aksi,” Gila! Gw aja gak pernah protes sama bokap gw!”) Dia sangat tomboi dan paling gaul diantara kami, hobinya olah raga. Sewaktu SMP kami dipanggil trio R.
Aku sendiri hampir sama dengan Risa, kami sama-sama anak pengusaha ternama dan terkaya. Bedanya ayahku pengusaha terkaya se-Asia Tenggara. Kami bertiga sudah bekerja sejak SMP. Yups! Kami bertiga diminta menjadi model cover majalah khusus remaja agar menjadi inspirasi untuk para remaja karena kami bertiga selalu berprestasi di hobi kami masing-masing. Aku berprestasi dibidang tulis-menulis dan musik, Rara menjadi kapten di tim basketnya dan berkat dia Liberal Junior High School menjadi juara tiap tahunnya. Sedangkan Risa, dia berprestasi karena karya-karya ilmiahnya yang luar biasa. Maka sejak itulah kami menjadi Trio R yang terkenal. Kemanapun kami pergi ada saja yang berteriak histeris.
Aku memiliki dua orang kakak, yang pertama bernama Luna. Kak Luna itu wanita yang sangat anggun dan cantik. Dia sangat dikagumi oleh kalangan pria. Dia sudah dijodohkan sejak usia 5 tahun oleh seorang pria bernama Mario Triandara atau sering dipanggil Rio. Beda kak Luna denganku hanya 2 tahun. Kakakku satu lagi seorang laki-laki bernama Danish, aku memanggilnya Kak Danish. Orang-orang bilang dia mirip sama dengan artis Korea alias “cowok cantik”. Ya..aku akui kakakku ini memang tampang dan keren sih tapi dia sedikit dingin. Dia bisa tersenyum dan tertawa lepas jika kak Luna sudah menggodanya.
*****

Ting..tong..ting..tong..
Bel istirahat pertama berbunyi. Semua siswa keluar dari kelas masing-masing. Ada yang ke kantin, tetap di kelas, ke mushola untuk sholat Dhuha, dan kemanapun mereka mau. Disaat aku ingin pergi ke kantin bersama teman2, ada seorang teman menghampiri seraya berkata," Rai, kamu dipanggil sama guru BP. Disuruh ke ruangannya..".
Rara bertanya,"Lho?? Bikin masalah apa kamu Rai sampai dipanggil sama guru BP?"
"Mmm..?? Mana aku tahu?? Aku tidak merasa bikin masalah.. Yaudah aku ke ruang BP dulu, kalian duluan saja. Pesenin aku nasi goreng keju+sosis ya..seperti biasa..hhee..", jawabku sambil ngeloyor ke ruang BP.
Ada apa sih, baru masuk seminggu sudah dipanggil sama guru BP. Aku bikin salah apa? Seragamku lengkap! Ught..ada apa ya?
Tok..tok..tok..
“Masuk!” terdengar suara dari dalam.
“Permisi bu..”,jawabku sopan.
“Oh… Masuk Rai. Ibu ada perlu dengan kamu. Duduk sayang.”, kata ibu Dina.
“Saya bikin salah apa ya bu? Seragam saya tidak salah..”
“Kamu tidak membuat kesalahan Rai. Ibu ingin minta tolong pada kamu.”
“Minta tolong apa bu?”
“Ibu ingin meminta kamu dan kedua teman kamu, Rara dan Risa untuk menjadi bintang tamu dalam acara Pemuda. Kamu tahu kan acara itu?”
“Oh.. iya tahu bu. Hmm..nanti saya bicarakan dulu dengan kedua teman saya..”
“Selain itu kamu juga akan tampil kolaborasi dengan Aldry dan band-nya. Apakah kamu setuju?”
“Eh?? Kalau masalah itu, saya tidak yakin bu. Kami bicarakan dulu dengan semuanya. Nanti malam saya akan menelepon ibu. Memang acaranya kapan dan untuk tayangan live atau rekaman?”
“Acaranya satu bulan lagi. Untuk tayangan live sayang. Oke. Ibu tunggu beritanya. Terima kasih ya sayang.”
“Oke ibu kalau sudah tidak ada lagi saya ingin izin ke kantin untuk makan.”
“Iya nak.. silakan..”
“Permisi bu..”, kataku ketika pamit ke kantin.
Aku langsung kabur ke kantin karena tadi pagi tidak sempat sarapan. Kutemui teman-temanku sudah berada di meja dengan makanannya plus nasi goreng pesananku.
“Thank’s yo fren..hhe..” kataku nyengir.
“Jangan cengar-cengir! Belum bayar tuh!”,kata Rara.
“Belum bayar? Kan tinggal pakai smartcard aja?”kataku ke Rara.
“Raia… Ingat kita baru masuk satu pecan. Jadi kita belum punya smartcard! Lupa ya?”jelas Rara singkat.
“iya-iya.. aku tau.. Yaudah aku bayar dulu yah…”aku bangkit dan berbalik. Kemudian..PRAAAAANGNGNG!!
“Rai!” serempak teman2ku berdiri. Aku menabrak seorang cowok! Dia memelototiku. Aku kaget dan terdiam! Dia berteriak, “Kalo jalan hati-hati dong!”
“Iya maaf.. Gak sengaja.. Aku ganti deh makanan kamu..”kulihat orang yang di depanku kemudian aku tertunduk karena aku tahu siapa yang ada di hadapanku itu.
“Angkat wajah kamu! Biar aku bisa melihatnya.”
Perlahan kuangkat wajahku dan aku menatapnya takut.
“Kamu…? Raia kan?”
“Iya kak… Maaf.. Aku akan ganti makanan kakak..”
“Gak perlu! Aku jadi tidak lapar! Aku akan memaafkan kamu asal kamu ke ruang OSIS setelah istirahat.” katanya seraya meninggalkan kantin. Huft… Hari ini aku benar-benar sial.
“Sudah-sudah… Rai kamu duduk saja, semuanya biar aku yang bayar. Kamu terlihat shock… Ada apa dengan orang itu Rai? Dia ketua OSIS kan?”, tanya Risa dan aku mengangguk.
“Kok lemes Rai?”tanya Risa prihatin.
“Ya ampun Ris, kamu kayak gak tau wewenang ketua OSIS aja dan apa akibatnya kalau bermasalah dengan dia.. Kalau kamu sampai memiliki masalah dengan pengurus OSIS kan tau apa akibatnya..”jelas Rara.
“Ya ampun.. Sabar ya Rai.. Udah makan aja sekarang.”
Duuhh.. Kenapa sampai nabrak ketua OSIS sih? Huh.. Habislah aku dipermalukan olehnya. Aaaaarrrgghhh..kak Danish kemana sih?
*****
Pengurus OSIS memiliki wewenang penuh di sekolah ini. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi pengurus OSIS. OSIS di sekolah ini berbeda dengan sekolah pada umumnya. Mereka mempunyai wewenang untuk menghukum, menskors, bahkan mengeluarkan siswa yang menentang dan membuat onar di sekolah. Selain itu, beberapa peraturan sekolah yang membuat adalah mereka.
OSIS Liberal Senior High School memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
Ketua : Aldry M.
Sekjend : Danish Maharddhika
Sekretaris : Rena Savitri
Bendahara : Shine
Hukum dan HAM : Digjaya
Sosial : Dhoni
Media dan informasi : Abdi
Kesejahteraan Siswa : Reza
Kreatifitas dan Seni : Edo
Olah Raga : Tofan
Ketua OSIS dipilih melalui pemilihan layaknya pemilihan presiden. Syarat menjadi ketua OSIS antara lain harus dari Exclusive Class, memiliki pengaruh di sekolah, memiliki kekuasaan, memiliki kharisma, pintar, dan pastinya tampan/cantik. Nah, untuk bawahannya yang berhak memilih adalah ketua sendiri sesuai dengan kebutuhan siswa.
Seperti telah dikatakan sebelumnya, OSIS memiliki hak otoritas atas segala yang ada di sekolah. Merekalah yang mengatur para siswa di sekolah. Ketua OSIS memegang kuasa penuh atas sekolah bahkan kepala sekolah saja bisa tunduk dan dipecat atas kemauan ketua OSIS.
*****
“Rai. Semangat! Hati-hati ya… Semoga kak Danish ada disana ya..”, Risa member semangat.
“Perlu ditemenin Rai?”, Rara perhatian.
“Makasi semuanya. Doain ya mudah-mudahan ada kakakku yang bodoh itu disana. Sekarang pelajaran musik kan? Izinkan aku ya.. Pergi dulu teman-teman..”
“Dadah Rai…”, kata kedua temanku serempak.
Akupun pergi dengan langkah lunglai ke ruang OSIS, dalam hati aku berharap kak Danish ada disana. Ya Tuhaaaaaann.. Kenapa semua jadi seperti ini?
Tok..tok..tok.. Ku ketuk pintu ruangan besar menegangkan itu dan…Kriyeett… Pintu pun terbuka. Tampak seorang cowok tampan dengan senyum lebar dibalik pintu tersebut dan mempersilahkan aku untuk masuk.
“Ah.. Silahkan masuk Rai. Perkenalkan aku Shine..” Kata cowok itu dengan ramah. Aku terpesona dengan “kecantikannya”. Shine itu siswa asing yang berasal dari Korea hasil dari pertukaran pelajar yang dilakukan oleh Liberal School. Bahasa Indonesianya agak kurang jelas jadi dia lebih sering menggunakan bahasa Inggris atau terkadang Korea-nya keluar. Dia anggota OSIS paling supel, dan baik diantara semuanya. Tapi dibalik itu semua ada satu hal yang membuat anggota OSIS sedikit risih dengannya. Hehe… dia gay! Alias penyuka sesama jenis.
“excuse me, if there are Danish?” tanyaku.
“hmm..?? Danish? Why look for Danish? Instead of wanting to meet with Aldry? Okay. Come in first.” Jawabnya dengan senyum.
“Thank’s”. lalu aku masuk dan aku melihat kak Danish sedang berbicara dengan kak Aldry. Entah ada apa dengan kak Danish, begitu dia melihatku tatapan matanya sangat dingin. Aku berusaha untuk tersenyum manis dengannya meskipun aku sangat takut melihat ekspresi kak Danish.
“Sini Rai!”, Kak Danish memanggilku.
“Iya kak..”
“Apa yang kamu lakukan di kantin tadi? Kenapa kamu sampai menabrak Aldry hah? Mau cari masalah ya? Baru masuk satu pekan sudah bikin masalah dengan OSIS!”
“Aku gak sengaja kak… aku sudah minta maaf kok tadi..”
“Minta maaf? Apa dengan minta maaf kamu bisa mengembalikan mood makannya Aldry?”
“ng…”
“Sudah-sudah Danish… Sudah Rai, kamu jangan panik seperti itu.. Aku memanggil kamu kesini bukan karena kejadian di kantin tadi. Tapi ada hal yang ingin aku sampaikan ke kamu… Hmm.. Pada saat istirahat kedua nanti aku mau kamu datang ke aula. Ada yang ingin aku katakan..”kata kak Aldry sambil tersenyum mengusap kepalaku.
“Eh…??”
“Kenapa gak sekarang aja sih Dry?”, kak Reza menyarankan.
“Iya, lakukan sekarang saja nanti ketika di aula kamu tinggal mengumumkan.”kata kak Danish memberi saran.
“Iya katakan sekarang saja.” Kakak-kakak yang lainnya mendukung. Aku celingak-celinguk bingung dengan apa yang mereka bicarakan.
“Tapi kan aku belum menyiapkannya dengan sempurna…”
“Tenang Aldry.. Everything we have prepared.” Kata kak Shinee dengan senyum manisnya.
“Baiklah... Begini Rai, ada yang ingin aku sampaikan..”
“Bawa Raia ke tempat itu. Jangan kau sampaikan disini.” Kata kak Doni dengan logat Bataknya.
“Hah??” kak Aldry terlihat bingung.
“Iya. Tempat romantis yang sudah kami buat!” jawab kak Tofan dengan mengedipkan sebelah mata dan menunjuk kea rah balkon.
“Oh..Ikut aku sebentar..”kak Aldry tiba-tiba menggandeng tanganku dan membawaku ke balkon Ruang OSIS. Aku terkejut dengan balkon yang menghadap taman itu. Begitu indah dengan bunga lili putih dimana-mana dan terdapat sebuah rangkaian bunga lili beserta boneka beruang berwarna putih di atas meja. Balkon tersebut terlihat begitu romantis.
“Maaf Rai tadi aku sudah membuatmu ketakutan. Habis setiap aku bertemu dan melihat kamu aku menjadi grogi dan deg-degan..”kata kak Aldry sambil tersenyum. “Ah.. Aku meminta kamu datang kesini karena ada yang ingin aku katakan. Begini, sebenarnya sudah lama aku ingin mengatakan hal ini tapi Danish melarangnya karena waktu itu kamu masih SMP. Akhirnya aku memutuskan untuk mengatakannya sekarang. Mmm… Rai, sebenarnya aku sangat menyukaimu. Aku terpesona ketika melihatmu memimpin dan menangani masalah sewaktu kamu menjadi presiden OSIS di Liberal Junior High School dan ketika kamu memainkan piano. Kamu begitu menghayati apa yang kamu lakukan. Sejak itu aku penasaran dengan kamu. Dan ternyata kamu memang luar biasa dan aku suka itu. Aku menyiapkan ini semua untuk menyampaikan perasaanku ke kamu. Aku ingin memintamu menjadi pacarku. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Jika kamu bersedia kamu ambil bunga lili itu tapi jika tidak kamu ambil boneka itu.” Kata kak Aldry sambil memandang dan menggenggam tanganku. Aku sangat terkejut dengan pernyataan darinya. Dan aku pun menjawab dengan memajukan tubuhku ke hadapannya dan membisikan kata-kata:
“Maaf kak Aldry… Aku tidak bisa menerima bunga beserta boneka beruang itu… tapi aku bisa menerima pernyataan kakak…” dan setelah itu aku tersenyum di hadapannya. Dia tampak terkejut kemudian tersenyum manis dan hampir memeluk tubuhku sebelum kak Danish menariknya dari aku.
“Kamu boleh berpacaran dengan adikku tapi kamu tidak boleh memeluknya sembarangan!”
“Danish…”, kata kak Aldry terkejut.
“Kami sudah mencoba mencegahnya… tapi dia terlalu protektif kepada Rai..”, kata Tofan
“Rai, jangan-jangan Aldry itu pacar dan cinta pertama kamu ya?”, tanya Abdi. Dan pipiku pun langsung memerah..
“ajCieeeee…”, ledek semuanya.
“Sudah jangan goda Rai lagi. Kasian dia jadi malu!”, Aldry membela. Pembelaan Aldry malah membuat Rai semakin digoda oleh mereka sampai akhirnya Danish turun tangan.
“Sudah-sudah! Rai, masuk kelas sana!”
“Sudah biarkan Rai disini bersama dengan Aldry. Kita saja yang masuk kelas. Persiapan untuk ‘itu’ sudah siap kok.”kata Tofan.
“Iya Nish, kamu tidak perlu khawatirlah. Kan sudah ada Aldry yang menjaganya.”kata Doni.
“Baik, aku titip adikku tersayang ini ke kamu Dry. Kalau sampai dia menangis karena kamu akan aku hancurkan hidupmu!” nasihat Danish ke Aldry.
“Tenang! Aku akan menjaganya dengan sepenuh hati. Kamu tidak perlu khawatir.” Jawab Aldry tersenyum sambil mengusap kepalaku dengan penuh sayang. Setelah itu kami ditinggal berdua.

*****
Sementara itu, di kelas musik Rara dan Risa begitu panik dan was-was. “Duuuhh.. Si Rai kok lama banget ya? Dia diapain ya sama anak-anak OSIS? Takut nih.. Kita susul aja yuk Ra.” Kata Risa begitu panik.
“Aku juga maunya begitu! Tapi kalo kita sampe gak ikut pelajaran musik Rai juga bakal marah-marah kayak waktu itu. Mau dimarahin lagi sama dia? Aku sih gak mau!” kata Rara sambil bergidik.
“Ya ampun Ra! Rai juga ngerti kale! Udah yuk kita kesana.. Aku khawatir nih…”
“Iya, tapi…”
Tiba-tiba terdengar suara musik pertanda akan ada informasi dari dua speaker di ruang musik.
“Perhatian kepada seluruh siswa! Setelah jam pelajaran ini selesai semua diharap berkumpul di Aula karena akan ada pengumuman penting dari OSIS! Sekian terima kasih.”
“Tuh kan Ra! Oh my God my leader Raia.. Semoga dia baik-baik aja.” Kata Risa panik.
“Duuuhh… Pusing aku punya temen kayak kalian berdua! Yang satu mellow banget yang satu lagi suka bikin sensasi! Aaaarrrrrrgggg!!!”
“Rara! Risa! Saya perhatikan dari tadi kalian ribut terus! Coba kalian mainkan alat musik ini!”, kata pak Fandy sambil menunjuk gitar dan piano.
“Mati aku! Aku kan gak bisa! Rai, cepat kembali selamatkan kami!” kata keduanya dalam hati. Mereka pun menuruti perintah guru itu meskipun mereka tidak begitu mahir memainkan alat musik. Keduanya tidak begitu tertarik dengan musik. Kalau kata mereka “Kalau kami suka dengan musik kami akan lebih terkenal dari kamu Rai!”. Hahahaha… Itu alasan mereka. Raia sudah sering mengajari mereka bermain musik tapi memang minat dan bakat mereka bukan di bidang musik. Rara lebih handal dalam bidang olah raga dan yang berhubungan dengan fisik sedangkan Risa lebih menyukai hal-hal yang ilmiah dan lukis. Kalau Raia sudah pasti yang berhubungan dengan dunia music! Mereka memang berbeda, tetapi perbedaan itulah yang membuat mereka selalu bersama dan memahami satu sama lain. Ya… Mereka mempraktekan semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Ketika mereka hendak memainkan alat musik tersebut terdengar kembali suara musik informasi dari speaker di kelas.
“Kepada Rara dan Risa dari kelas X Diamond 1 harap segera ke ruang OSIS sekarang! Terima kasih”
“Ra…?” lirik Risa ke Rara dan dia hanya mengangkat bahu karena tidak tahu ada apa.
“Kalian berdua cepatlah ke ruang OSIS sebelum terjadi masalah di ruangan ini!”
“Iya pak!” jawab keduanya serempak. Kemudian kedua bergegas ke ruang OSIS.
“Ra, kenapa kita ikutan di panggil ya? Raia bilang apa ke mereka? Haduuhh..”
“Udah sih! Gak mungkin Rai melibatkan kita dalam masalahnya! Harusnya kita bersyukur karena gak jadi dipermalukan di kelas.”
“Iya bener juga!”
***
Setibanya di ruang OSIS mereka mengetuk pintu dan dibuka oleh Aldry.
“Ah.. Silahkan masuk! Rai sudah menunggu kalian.” Sambut kak Aldry dengan senyuman. Mereka pun langsung masuk dan memeluk Raia.
“ Rai, kamu gak kenapa-kenapa kan? Kak Danish kemana? Kok sepi? Kamu gak dikerjain kan?...Aduh!” cerocos Risa yang bawel dibalas dengan jitakan oleh Rara.
“Hahahaha.. Kamu tuh ya Ris, selalu saja panik seperti itu. Aku tidak apa-apa. Ada kabar gembira malah..” kataku tersenyum.
“Hah.. baguslah Rai. Hampir gila aku di ruang musik tadi dengerin kekhawatirannya Risa. Kabar gembira apa?”kata Rara sambil menunjuk Risa dan kak Aldry tertawa.
“Segitu khawatirnya kah kamu Risa? Tenang saja! Aku tidak akan melukai orang yang aku sayangi kok..” kata kak Aldry tersenyum.
“Hah?? Orang yang aku sayang? Maksudnya?”tanya mereka berdua serempak.
“Hihihi.. Iya, kami baru saja jadian.,,hhe..”kataku nyengir.
“Jadi, kamu dipanggil kesini karena kak Aldry ingin menyatakan perasaannya? Wah..kakak hebat! Kak Danish kan over protektif banget sama Rai. Pake ramuan apa kak?” tanya Risa yang lagi-lagi dijitak oleh Rara karena omongannya.
“hahahahaha… Kamu bisa saja Ris. Aku sebenarnya suka sama Rai sejak kalian masih SMP dulu dan aku cerita ke Danish dan saat itu dia tidak mengizinkan aku pacaran dengan Rai karena belum waktunya. Sulit mendapatkan izin dari Danish untuk berpacaran dengan Rai.”jelas kak Aldry
“Benarkah?” tanyaku penasaran
“Iya..” kak Aldry tersenyum.
“Terus Rai, kenapa kami dipanggil kemari?”tanya Rara
“Itu karena aku tidak mau orang lain tau lebih dulu dibanding kalian sahabat pacarku.”jawab kak Aldry.
“Oh, jadi yang minta kami kesini kakak?”tanya Risa.
“Iya..” kak Aldry lagi-lagi tersenyum.
Hah… Ternyata kak Danish begitu sayang denganku sampai-sampai aku tidak boleh berpacaran sebelum SMA. Aku yakin pasti karena alasan itu makanya kak Danish tidak mengizinkan aku untuk berpacaran dan over protektif denganku. Dia tak mau kejadian itu menimpaku. Terima kasih kak sudah menjagaku.
“Rai..? Kamu tidak apa? Kok wajah kamu seperti itu?”tanya kak Aldry.
“Hah… iya kak..” belum sempat aku menjawab tiba-tiba pintu terbuka dan ternyata kakak-kakak OSIS datang.
“Semuanya sudah siap!” lapor kak Dig.
“Ayo kita ke Aula!” sambut kak Abdi dan Shinee semangat.
Kami pun keluar bersama. Seperti biasa kak Danish berjalan paling depan diantara kak Dhoni dan kak Dig disebelah kirinya. Dibelakang mereka aku, kak Aldry, Rara, Risa, kak Abdi, kak Tofan, Kak Reza, dan kak Shinee. Kami semua berjalan menuju aula. Sedikit aneh karena ketika kami lewat orang-orang di sekitar kami menunduk.
Ya, itulah tradisi di Liberal School. Pengurus OSIS begitu dikagumi, dihormati, disegani, dan ditakuti. Bagaimana tidak? Kita lihat profil singkat mereka. Mulai dari Danish Maharddhika, kakakku yang paling tampan itu. Dia pemimpin dari semuanya. Dalam pemilihan OSIS sebenarnya dia yang menang tapi entah apa yang ada di otaknya sehingga dia mengalihkan jabatannya ke kak Aldry dan hal itu membuat gempar satu sekolah. Selain itu, entah dengan cara apa dia selalu mendapatkan apa yang dia mau dengan kata lain dia memiliki intel dan anak buah dimana-mana. Kakak memiliki kuasa penuh atas sekolah karena kakek kami mewariskan sekolah ini ke dia. Yup! Kakek kami pemilik 90% saham sekolah. Dan semua itu diwariskan ke kakak karena dia satu-satunya cucu laki-laki.
Kedua Aldry Melody. Kalau kak Aldry ini dia anak dari composer dunia. Ayahnya selain sebagai composer juga pemilik sekolah musik ternama. Ibunya seorang penyanyi terkenal, tidak ada yang tidak kenal dengan ibunya kak Aldry. Orang tua mereka bercerai dan membuat kak Aldry tinggal sendiri di sebuah apartemen mewah yang diberikan ayahnya. Tapi setiap senin sampai jumat dia di asrama. Kak Aldry-nya sendiri, dia jago dalam bidang musik pastinya dan sangat tampan dengan potongan rambut ala jepang. Dia memiliki band yang anggotanya tidak lain adalah Kak Tofan, kak Abdi, dan Kak Reza. Selain itu, kak Aldry juga selalu juara 1 di sekolah (ini ni yang membuat kak Danish sedikit kesal dengan kak Aldry).
Kak Shinee. Nama Aslinya ribet, jadi anak-anak OSIS manggil dia Shin. Dia siswa hasil pertukaran pelajar dan dia juga merupakan anak seorang diplomat. Dia yang paling murah senyum dan ramah diantara semua staff. Dia paling unik dari semua staff.
Abdi Saputra atau lebih dikenal dengan Abdi. Dia 11-12 dengan kak Shin. Paling ramah dan murah senyum serta unik dan paling wangi diantara semua laki-laki yang ada di OSIS. Kenapa? Karena dia selalu membawa minimal 3 botol parfume di dalam tasnya tak ketinggalan kaca pun ada di dalam tasnya. Paling sering tebar pesona dengan siswa baru. Kehebatannya dia yang paling up to date dengan berita-berita dari sekolah lain. Maka tidak heran jika dia menjadi pimpinan redaksi tabloid sekolah dan menjadi president of information.
Dhoni, cowok peranakan Batak ini memiliki tubuh tegap dan sixpac membuat anak perempuan jejeritan kalau dia lewat. Dia yang paling sangar diantara semuanya tapi dia yang tanggap dengan masalah-masalah sosial di dalam masyarakat. Selalu membuat acara bakti sosial ke daerah-daerah kumuh dan memberikan bantuan ke sekolah-sekolah yang kurang. Dia satu-satunya anggota OSIS yang berasal dari kelas Silver dan bukan anak Exclusive Class.
Digjaya atau sering dipanggil kak Dig. Kalau kalian bermasalah dengan ketidak-adilan dan kriminalitas di sekolah bisa langsung temui dia di ruang PENGADUAN. Bisa dibilang dia polisinya sekolahan. Orangnya jarang tersenyum sama dengan kak Dhoni (bukannya semua –kecuali Shin dan Abdi- jarang tersenyum ya?). Diantara semuanya dia yang paling sibuk karena banyaknya siswa yang mengadu sehingga dialah yang memiliki staff terbanyak.
Edo, artis satu ini paling jarang nongol di OSIS karena kesibukannya diluar sekolah. Dia penyanyi solo yang sedang naik daun saat ini, job-nya dimana-mana. Jangankan nongol di ruang OSIS, di ruang kelas aja jarang. Di OSIS dia menjadi president of art.
Reza. Dia yang paling mengerti apa yang diinginkan siswa di sekolah. Jika ada siswa dari kelas Silver yang mengalami kesulitan dalam membayar uang SPP bisa temui dia di ruang Kesejahteraan Siswa. Dia yang paling kurus dan paling asal ngomong tapi bener diantara semuanya. Paling to do point.
Terakhir Tofan, cowok imut dan pemalu ini memiliki badan yang wow!-kedua setelah Dhoni. Bikin semua para anak perempuan teriak-teriak karenanya. Dia memang memiliki tubuh berotot karena dia jago dalam bidang olah raga terutama pencak silat. Tapi dia yang paling pemalu diantara semuanya. Pernah saat valentine dia diberi senyuman oleh wanita yang dia sukai wajahnya langsung memerah dan sejak saat itu dia jadi bahan ledekan anak-anak OSIS.
*****
Setibanya di aula, semua siswa telah berkumpul. Kami pun menaiki panggung. Kak Shin mengambil alih podium dan anak-anak perempuan mulai berteriak dibalas senyum olehnya.
“Tenang sebentar semuanya! Ketua tercinta kita, Aldry ingin menyampaikan sesuatu hal yang penting kepada kalian. Silahkan Aldry.”kata kak Shin mempersilahkan kak Aldry.
“Iya, terima kasih Shin. Kepada semua siswa, baik dari kelas diamond, gold, maupun silver, saya Aldry Melody selaku ketua OSIS ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian! Di samping saya berdiri seorang siswi bernama Raia Maharddhika dari grade X Diamond 1 yang pada saat istirahat pertama menabrak saya di kantin sekarang adalah pacar saya. Jadi, kalian harus menghormatinya sebagaimana kalian menghormati saya. Dan dua siswi yang berada di belakang adalah teman Raia yang bernama Rara dan Risa, kalian juga harus menghormati mereka. Mulai detik ini siapapun yang membuat masalah dengan mereka bertiga, kalian juga akan bermasalah dengan kami, OSIS. Tidak peduli kalian siswa dari kelas manapun, guru, maupun kepala sekolah jika berurusan dengan mereka, kalian juga akan berurusan dengan kami. Terima kasih.” Itulah pidato singkat kak Aldry, singkat dan jelas. Kami pun meninggalkan aula. Ketika berjalan keluar aku menghentikan langkahku dan menarik tangan kak Aldry.
“Apa-apaan barusan kak?”
“Itu tradisi di Senior High School. Ayo jalan.”kata kak Aldry begitu dingin. Tradisi? Hah… aku tak mengerti apa yang ada di otak anak-anak OSIS!
*****
Siang hari ketika bel pulang, suasana sekolah sedikit berbeda. Aku, Rara, dan Risa yang biasa pulang hanya bertiga kini bersama anggota OSIS dan tundukan dari siswa lain. Aku merasa sangat risih dengan hal itu. Di depan gedung, mobil Risa dan Rara sudah menanti dan mereka pun pamit padaku. “Bye-bye Rai, see you tomorrow! Da-dag kakak-kakak semua!”, kata mereka melambaikan tangan.
Mobilku belum datang ya? Tumben? Jangan-jangan kakak… Ucapku dalam hati ketika melihat kak Danish menerima telepon dan mencari-cari mobil yang biasa menjemputku dan kak Danish belum muncul.
“Dek, kamu pulang saja duluan dengan Aldry. Dry, kamu tahu kan maksudku?” pinta kak Danish.
“Ada apa kak?”
“Iya Nish. Yuk Rai kita rayakan hari jadian kita” ajak kak Aldry sambil menggandeng tanganku dengan erat. Dan entah kenapa wajah kakak-kakak itu menegang.
“Kenapa sih kak?”tanyaku penasaran.
“Ah.. seharusnya tadi kamu pulang bareng Rara atau Risa.”kata Kak Aldry tidak mempedulikan kata-kataku dan akupun melepaskan tangan kak Aldry secara paksa!
“Kak! Ada apa sih? Kenapa tiba-tiba kak Danish minta aku pulang duluan? Dan kenapa wajah kakak-kakak itu menegang? Kakak juga jadi panik! Ada apa sih kak sebenarnya?”
“… sudah, aku antar kamu ke rumah Rara. Kamu akan aman disana!”. Aman? Ada apa sebenarnya ini? Apa jangan-jangan akan ada perkelahian lagi antara Liberal School dengan Diamond School?
Sepanjang perjalanan kami hanya diam saja. Wajah kak Aldry begitu tegang dan panik. Sesekali dia melihatku dengan tatapan khawatir dan bolak-balik melihat ke arah kaca spion. Dibelakang mobil kami ada monil kak Dig yang mengawasi.
Kami tiba di depan rumah Rara. Ketika hendak masuk bodyguard-nya Rara menghampiri kami dan ketika melihatku, dia mempersilahkan masuk. Sebelum aku masuk ke dalam rumah Rara, kak Aldry berpesan agar aku menunggu kak Danish menjemputku. Dan ketika aku masuk, kak Aldry berbicara sesuatu kepada penjaga rumah Rara.

Selasa, 13 Juli 2010

Dia yang tak pernah tahu hatiku..

Matanya yang bulat..
Bulu matanya yang lentik..
Alisnya yang tebal..
Pipinya yang chubby dan berlesung..
Bibirnya yang tipis..
Senyumnya yang manis..
Wajahnya yang bulat..
Tegap tubuhnya..
Kulit putihnya..
Tutur bahasanya..
Dan ketika dia duduk membaca sebuah buku..
Kecerdasannya..
Perhatiannya..
Dan ketika dia mendengarkan..
Dia seorang ikhwan yang tampan..
Dia seperti manusia yang sempurna..
Dia laki-laki yang sempurna..
Nyaris sempurna..
Dia adalah yang tak pernah mengetahui hatiku..


Lucu sekali wajahnya..
Tak ingin aku memalingkan mataku darinya..
Ya Tuhan..
Apakah aku jatuh cinta padanya??

Dia berbeda dengan yang lain..
Ada sesuatu yang ingin aku cari darinya..
Waaaaaaahhh..
Tampannya tak dapat ku ungkapkan dengan kata2nya..

Imut banget siiii..
Dia terlihat serius sekali jika sedang membaca..

-Semua berbeda-

Semua terasa berbeda ketika aku memasuki ruangan itu…
Entah apa yang terjadi selama aku tak ada..
Seakan semua emosi bersatu menyatu di dalamnya..
Semua kaku..
Semua beku..
Semua dingin..
Ingin melenturkan suasana ini..
Ingin mencairkan suasana ini..
Ingin menghangatkan suasana ini..

Rabu, 23 Juni 2010

Aku Rindu...

Dua tahun yang lalu di sebuah acara...
Aku dan dia bekerja sama di dalam sebuah kepanitiaan...
Kami sama sebagai koordinator lapangan..
Disanalah awal kedekatan kami berdua...
Suatu hari pada waktu dini hari dia menelponku..
Kami pun berbincang...
Beberapa hari kemudian, dia memberi sebuah kerudung berwarna biru..
Aku pun terkaget dengan hal itu..
Pada saat acara berlangsung ketika aku sedang duduk dipojok karena terlalu letih dia menegurku dan bertanya “Kenapa dek? Kamu mau apa biar gag capek?”
Aku hanya tersenyum semu dan menjawab “Aku mau pin yang kakak punya..”
Kemudian dia menjawab “Apapun yang kamu mau kecuali itu.”
Aku cemberut kembali..
Dia terus membujukku..
-------------------------------------------------
Aku Rindu Saat-saat itu...
Ketika aku letih ada dia yang memberiku semangat..
Ketika aku terbaring di Rumah Sakit hanya dia yang tak menjenguk karena tak sanggup melihatku lemah..
Ketika aku sedih, dia yang menghiburku dengan candanya yang super jayusz..
Rindu saat-saat itu...
^_^

UNTUK KAMU DAN DIA YANG TAK PERNAH TAHU HATIKU...

Entah sejak kapan perasaan ini ada... akupun tak tahu..
Perasaan ini muncul kembali..
Rasa suka itu datang kembali...
Apakah yang ini sama dengan yang lalu??
Awalnya ketika aku berbincang dengannya...
Kemudian aku merasakan sesuatu yang berbeda..
Namun aku tak yakin karena di hatiku masih ada laki2 itu..
Lama kelamaan hati ini berubah tanpa menghilangkan rasa pada laki2 itu..
Entah getaran apa yang ada ini..yang pati semakin kuat..
Semakin aku mengelak semakin aku ingin...
Aku semakin dekat dengannya..
Namun itu semua sirna kembali...
Ya.
Sirna kembali seperti cintaku dengan laki2 itu...
Lagi2 karena orang ketiga...
Wanita itu datang mengacaukan semua...
Kamu lalu dekat dengan dia...
Akupun tersingkir..
Jujur... Aku cemburu dengan dia...
Aku cemburu denganmu dik..
Ya.. Dik... Karena aku sudah menganggapnya sebagai adik...
Aku cemburu karena aku melihat kedekatanmu dengannya...

Selasa, 22 Juni 2010

Di Dunia Ini

Sendiri dalam sepi..

Sunyi senyap ku rasa

Hampa diri ini kurasa..

Sendiri tak berarti

Itu dulu kurasa..

Saat ini..

Aku tak pernah merasa sendiri dan sepi..

Ada Dia yang selalu di hati..

Ada Dia yang selalu menemaniku disaat aku sendiri..

Dia yang memiliki Keindahan Nyata..

Dia yang Maha Mengetahui..

Dia-lah Sandaran Hatiku..

Dia yang Maha Dahsyat pemilik Cinta yang sebenarnya..